Senin, 24 November 2014

AKIBAT REVOLUSI BUMI

REVOLUSI BUMI

 

v  Revolusi Bumi adalah perputaran bumi mengelilingi matahari

v  Ekliptika adalah bidang orbit bumi mengelilingi matahari. 

v  Inklinasi adalah sudut antara bidang ekliptika dengan bidang orbit planet lain.

v  Periode revolusi bumi adalah 365 hari, 6 jam, 9 menit, 10 detik.
Inilah yang di namakan 1 tahun siderik. Karena periode ini di hitung jika bumi dalam perjalanan revolusinya mengelilingi matahari itu berawal dari sebuah titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir di titik itu lagi.

v  Arah revolusi
Arah revolusi bumi itu negatif, artinya jika kita berada di ruang angkasa luar di atas kutub utara bumi, kita akan melihat bumi beredar mengelilingi matahari. Arah peredarannya berlawanan dengan arah pergerakan jarum jam.


AKIBAT REVOLUSI BUMI

1.      Peredaran semu tahunan matahari
  

Matahari memiliki peredaran semu harian dari timur ke barat. Matahari juga melakukan pergeseran semu ke utara dan selatan dan garis katulistiwa. Pergeseran ini akibat peredaran semu matahari sepanjang ekliptika dalam setahun. Peredaran ini di sebut peredaran semu tahunan matahari.

2. Perubahan panjang siang-malam
Peredaran semu tahunan matahari mengakibatkan panjang siang hari tidak selalu sama dengan panjang malam hari. Pada tanggal 21 Juni ketika matahari pada posisi paling utara, belahan bumi utara mengalami siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Pada tanggal 22 Desember, siang hari lebih pendek dari pada malam hari.

 Belahan bumi selatan pada tanggal 21 Juni mempunyai malam hari lebih panjang dari pada siang hari dan pada tanggal 22 Desember siang hari lebih panjang dari pada malam hari. Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember, siang hari sama panjang dengan malam hari di semua tempat di permukaan bumi, kecuali di kutub.

3. Pergantian musim
Di daerah iklim sedang terdapat empat musim yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Pada musim panas, siang hari lebih panjang dari pada malam hari, sedangkan pada musim dingin sebaliknya. Pergeseran matahari juga menyebabkan perubahan musim dinegara kita dan wilayah iklim musim yang lain seperti Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, serta Australia Utara. Ketika matahari beredar di atas Asia sekitar bulan Juli, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami kemarau. 

Pada bulan Juli, di belahan bumi selatan bertiup angin musim tenggara yang menyebabkan musim kemarau di pulau Jawa dan Australia Utara. Setelah melalui khatulistiwa angin musim tenggara berubah menjadi angin musim barat daya, kemudian memasuki Asia Selatan dan Asia Tenggara sambil membawa uap air dari Samudra Hindia. Keadaan sebaliknya terjadi pada bulan Januari, saat matahari beredar di belahan bumi selatan. 

4.  Tarikh Matahari
Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan adanya perhitungan tarikh matahari(syamsiyah, solar kalendar). Periode 1 tahun matahari adalah 365 hari 5 jam 46 detik ataudisebut juga tahun tropik. 1 tahun tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai titik itu lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif padaekliptika.Telah diutarakan di atas bahwa matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika berarah negatif. Sementara itu Aries menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yangdibutuhkan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek daripada satu tahun siderik dimana 1 tahun siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik.Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan satu tahun matahari menjadi 365 hari 6 jam atau 365,25 hari. 

Saat ini berlaku ketentuan yang kemudian dinamakan Tarikh Julian denganaturan :
1 tahun biasa = 365 hari.
1 tahun kabisat = 366 hari

Tahun kabisat terjadi sekali dalam setiap 4 tahun, agar jatuhnya musim kembali padawaktunya atau ketidakcocokan waktu dapat diperbaiki (yaitu 0,25 hari tiap tahunnya).Ketidakcocokan tarikh Julian dengan tahun matahari :1 tahun Julian = 365 hari 6 jam1 tahun matahari = 365 hari 5 jam 48 detik 46 detik Sehingga terdapat selisih dalam 1 tahun yaitu 11 menit 14 detik Selisih waktu dalam 100 tahun 1.100 menit 1.400 detik atau 18 jam 43 menit.Dalam 128 tahun selisih itu menjadi 23,96 jam atau 1 hari (terlambat 1 hari).Usaha perbaikan : 
Pada tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari, angka tiga berdasarkan perhitungan dari 46 SM sampai 325 hari.371/128 = 2,8 dibulatkan menjadi 3 hari2. Tahun1582 dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius 13 sebanyak 10 hari. Yang 10hari itu berasal dari (1582-325) : 128 = 9,8Pada tanggal 4 oktober 1582 diumumkan bahwa esok harinya bukan tanggal 5 oktober melainkan tanggal 15 Oktober.Sejak saat itu berlaku ketentuan tambahan dalam menentukan tahun kabisat yaitu untuk tahun abad menjadi tahun kabisat jika angka abadnya habis dibagi 4. Contoh :1600

16 dapat dibagi 4 tahun kabisat1700
17 tidak dapat dibagi 4 bukan tahun kabisat

AKTIVITAS BULAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEADAAN BUMI

Ø  Definisi bulan
Bulan adalah satelit bumi. Bulan memiliki garis tengah 3.476 km dan bermassa 0,0123 kali massa bumi. Kecepatan berputar (escape velocity) bulan sekitar 2,4 km/s. jarak rata-rata bulan dari bumi antara 363 Mm sampai 406 Mm. waktu rotasi bulan hampir sama dengan waktu revolusinya terhadap bumi. Oleh karenanya, permukaan bulan sebaliknya (yang tidak tampak dari bumi) baru dapat kita lihat gambarnya pada tahun 1959, yang merupakan hasil pemotretan dari pesawat antariksa Apollo.



Di bulan terdapat kawah-kawah bekas gunung berapi, deretan pegunungan, dan dataran tinggi. Lapisan udara di atmosfer bulan sangat tipis. Akibatnya, suhu permukaan bulan cepat berubah yaitu ± 110° Celcius ( yang menghadap matahari) dan ± -173° celcius yang tidak dapat mendapat sinar matahari. Bunyi tidak dapat merambat, langit di bulan hitam kelam, dan tidak ada erosi karena di bulan tidak ada udara (atmosfer).



Ø  Fase bulan
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Aspek bulan yang mudah dilihat sebagai berikut.
·         Konjungsi
yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap bumi adalah bagian yang malam (gelap).
·         Oposisi
yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat dari bumi. Pada saat itu bulan tampak sebagai bulan purnama. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam dan terbenam pada saat matahari terbit.
·         Kuarter
yaitu pada saat kedudukan bulan tegak lurus terhadap garis penghubungg bumi – matahari. Pada aspek kuarter, bulan memperlihatkan fase perbani (setengah bulan yang terang). Dalam sebulan terjadi dua kali kuarter yaitu kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah besar dan kuarter kedua ketika bulan tampak kecil.

Fase bulan yang lain adalah sabit (crescent) dan benjol (gibbous) dengan demikian, dalam satu bulan sinodik, berturut-turut berlangsung pergantian fase sebagai berikut : bulan baru-sabit – perbani awal – benjol – purnama- perbani – akhir – sabit – bulan baru lagi.

Dari paparan di atas, ada empat fase bulan, yaitu:
1.      Bulan baru (new moon)
2.      Seperempat pertama (first quarter)
3.      Bulan purnama (full moon)
4.      Seperempat akhir (last quarter)
Ø  Tarikh Bulan

Ø  Pasang naik dan pasang surut air laut

Ø  Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Jenis-jenis gerhana bulan:

  • Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
  • Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
  • Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Ø  Gerhana Matahari
Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.